RANGKUMAN
Materi : Transformasi
I, Translasi ( Pergeseran )
Secara umum translasi dirumuskan
P(x, y) ditranslasikan T (a, b) maka titik bayangannya
adalah P’
(x+a, y+b )
II, Refleksi ( Pencerminan )
Pada cermin datar , bahwa jarak objek dengan cermin adalah sama dengan
jarak
bayangan objek
tersebut ke cermin.
1. Pencerminan terhadap
sumbu X
P(x,y) maka titik bayangannya adalah P’
(x, -y)
2. Pencerminan terhadap sumbu Y
Q(x,y) maka titik bayangannya adalah Q’ ( -x, y)
3. Pencerminan terhadap
sumbu x = h :
R(x,y)
maka titik bayangannya adalah R’
( 2h - x, y)
4. Pencerminan terhadap
sumbu y = h :
S(x,y) maka
titik bayangannya adalah S’ (x, 2h - y)
5. Pencerminan terhadap
titik asal (0,0) :
T(x,y)
maka titik bayangannya adalah T’
(-x,-y)
6. Pencerminan terhadap
garis x = y :
A(x,y) maka titik
bayangannya adalah A’ (y, x)
7. Pencerminan terhadap
garis y = x :
A(x,y) maka titik bayangannya adalah A’
(y, x)
8. Pencerminan terhadap
garis x = - y
B(x,y) maka titik bayangannya adalah B’ ( - y, - x)
9. Pencerminan terhadap
garis y = - x :
B(x,y) maka titik bayangannya adalah B’ ( - y, - x)
III, Rotasi ( Perputaran )
Suatu
rotasi (perputaran pada bidang datar ditentukan oleh :
1.
Pusat rotasi
2.
Besar sudut (jarak) rotasi
3.
Arah rotasi ( searah atau berlawanan dengan perputaran jarum
jam)
a. Jika berlawanan arah
dengan arah perputaran jarum jam , maka sudut putarnya positif
b. Jika searah dengan arah
perputaran jarum jam , maka sudut putarnya negatif
1.
Untuk sudut rotasi 900 dengan pusat O(0,0) ,
A (x,y) sehingga titik bayangannya adalah A’ (-y, x)
2.
Untuk sudut rotasi -900 dengan pusat O(0,0)
B
(x,y) sehingga titik bayangannya adalah B’ (y, - x)
3.
Untuk sudut rotasi 1800 dengan pusat O(0,0) ,maka
C (x,y)
sehingga titik bayangannya adalah C’ (-x, -y)
4.
Untuk sudut rotasi - 1800 dengan pusat O(0,0),
D (x,y) sehingga titik bayangannya adalah D’ (-x, -y)
5.
Untuk sudut rotasi 2700 dengan pusat O(0,0)
E (x,y)
sehingga titik bayangannya adalah
E’ (y, - x)
6.
Untuk sudut rotasi - 2700 dengan pusat O(0,0) ,
F (x,y) sehingga titik bayangannya adalah F’ (-y,
x)
IV. Dilatasi ( diperbesar atau diperkecil )
Faktor skala = (Jarak dari pusat
dilatasi ke titik hasil A’ ) dibagi (jarak dari ousat dilatasi ke titik asal )
Rumus
dilatsi :
- Untuk sebuah titik
1.
Dilatasi dengan
pusat O(0,0) dan faktor skala k yaitu D[0,k)
A (a,b) maka titik bayangannya adalah A’(ka, kb )
2.
Dilatasi dengan
pusat P(a,b) dan faktor skala k
atau D [P(a,b),
k]
A(x,y) maka titik bayangannya adalah A’[a+k(x - a), b + k(y - b )]
·
Untuk bangun datar
Bangun yang diperbesar atau diperkecil
(dilatasi) dengan skala k dapat
mengubah ukuran atau
tetap okurannya tetapi tidak
mengubah bentuk.
a.
Jika K > 1 , maka bangun
akan diperbesar dan terletak
searah terhadap pusat dilatasi dengan bangun semula
b.
Jika K = 1 , maka bangun
tidak mengalami perubahan ukuran
dan letak.
c.
Jika 0 < K < 1 ,
maka bangun akan diperkecil dan terletak searah terhadap pusat dilatasi
dengan bangun semula
d.
Jika -1 < K < 0 ,
maka bangun akan diperkecil dan terletak berlawanan arah terhadap pusat
dilatasi dengan bangun semula
e.
Jika K < -1 , maka
bangun akan diperbesar dan terletak berlawanan arah terhadap pusat
dilatasi dengan bangun semula
No comments:
Post a Comment